“Masih
semangat jalan-jalan ‘kan?” serempak kami menjawab, “Masiiiiiiiih…”
Untuk
melanjutkan jalan-jalan kami di Kota Bogor, dua teman kami lainnya akan datang
hari ini. Salah satu teman kami, Ojan, iya, Fauzan yang waktu itu main ke Parung
Panjang, boleh dibaca kembali pada tulisan saya tempo hari tentang main di
sawah belakang rumah https://tazkaadiat.blogspot.com/2020/04/ke-parung-panjang-yuk-puas-main-di.html
. Sementara satu teman lainnya adalah Aulia yang biasa kami panggil Awe, eits
seperti nama makanan cepat saji yang terkenal itu, ya? iya, iya, cara membacanya
juga persis. 😆
Setibanya
Ojan dan Awe di rumah Zizi, kami kemudian berbenah untuk jalan-jalan hari ini. Merencanakan
jalan-jalan dengan banyak keinginan memang tak mudah, Yang satu mau ke barat,
satu lagi ke timur, lainnya ke utara, sisanya ikut aja, ya, saya ambil pilihan yang terakhir, ikut aja. Anda pernah merasakan hal yang
sama? ketika hampir semua teman Anda ingin menentukan destinasi tujuan dan Anda
bingung harus berbuat apa? sini, saya beri sedikit tips. Pertama Anda dapat
pertimbangkan jarak destinasi. Kedua, pertimbangkan waktu yang Anda miliki.
Ketiga, pertimbangkan kendaraan yang Anda gunakan serta kondisi lalu lintas
pada waktu Anda berkendara. Keempat, pertimbangkan budget yang Anda punya, karena pertimbangan pertama hingga ketiga
tidak akan berhasil jika pertimbangan ini tak Anda miliki, hahahah, maaf-maaf, guyoooon kok. Begini, pertimbangan-pertimbangan
tersebut merupakan fakta dan data yang Anda kumpulkan untuk kemudian dijadikan
bahan untuk membuat keputusan. Kenapa Anda perlu mempertimbangkan hal-hal tadi?
mudah, karena perjalanan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang
memerlukan kesepakatan di antara para pejalan, kita tentu tak dapat menuruti
keinginan semua orang, namun jika para pejalan ‘sepakat’ untuk melakukan
perjalanan bersama, artinya para pejalan bersedia untuk berbagi suka, duka,
tugas, dan tanggung jawab dengan senang hati bersama-sama.
Kami
memutuskan untuk berwisata kuliner di Kota Bogor. Mempertimbangkan cuaca Kota
Bogor yang kadang hujan kadang panas, kami berkendara dengan mobil Zizi. Wisata
kuliner ini belum dapat dipastikan jam berapa akan berakhir, berhubung saya
harus kembali ke Parung Panjang malam ini, jadi sekalian saja saya bawa
perlengkapan menginap agar langsung bisa di-drop
di Stasiun Bogor selepas wisata kuliner. Nah, keputusan ini saya ambil berlandas
waktu sempit yang saya miliki, kira-kira ini contoh nyatanya.
Persiapan |
Lewat
tengah hari, kami berkeliling Kota Bogor untuk sekadar melihat dan memantau menu
makanan khas yang terpampang besar-besar di papan iklan. Hiruk pikuk jalanan
Kota Bogor Minggu siang hari itu memenuhi perjalanan kami. Perut kami sakit
bukan menahan lapar melainkan tawa yang tiada henti-hentinya. Awe yang
menyibukkan diri dengan berfoto sambil menggoda Fitri dalam berbagai topik
obrolan, sementara Ojan mendebat manja pekikan Fitri disusul nyanyian yang
menggema di seluruh ruang mobil, kadang berlomba merdu dengan penyanyi aslinya
yang terdengar dari radio, sungguh duet maut yang bergelora.
Akhirnya
kami memarkir kendaraan di pusat kuliner Ah Poong Sentul. Ah Poong merupakan
pusat kuliner terlengkap dan terbesar di Kota Bogor, terdapat kurang lebih 80
sajian kuliner lokal, mengambil lokasi yang dilalui aliran Sungai Cikeas
menambah kesejukan suasana ketika bersantap di sana. Ada banyak tenant yang
menjual kerajinan tangan atau oleh-oleh khas Bogor, kami tak melewatkan
kesempatan untuk melihat-lihat. Tak hanya itu, terdapat juga berbagai fasilitas
yang tersedia di sana, wahana permainan, wahana permainan anak, dan wahana
permainan air. Meskipun beragam pilihan wahana permainan air, kami sudah sangat
puas mencoba perahu sampan. Lihat, keseruan kami di atas perahu sampan…
Fitri dan ikan-ikan |
Eh tungguu.... cekrek! |
Cara
bertransaksi di Ah Poong ini mengadopsi sistem cashless, atau deskripsinya
kurang lebih seperti ini, kita perlu memberi sejumlah uang untuk deposit yang
akan ditukarkan dengan kartu atau koin pada counter khusus, saya lupa, lalu
kita datang datang ke tenant yang dituju melakukan pembayaran dengan kartu atau
koin tadi. Kalau Anda memiliki jumlah uang yang tersisa, Anda dapat menukarnya
kembali, kok. Setengah jam berputar-putar memilih menu makanan yang akan
dimakan, hujan deras dan angin kencang tiba-tiba membasahi wilayah Sentul dan
sekitarnya. Beberapa kursi meja juga tersapu angin hingga harus benar-benar
dievakuasi. Lalu kami sibuk memesan berbagai menu yang jadi pilihan
masing-masing.
kembang tahu & monster mango thailand |
Selesai
menjelajahi Ah Poong, kami bersiap untuk segera melanjutkan perjalanan. Teman-teman
saya menyatakan keinginan untuk lanjut berwisata kuliner. Matahari telah
condong ke barat dan hampir petang, saya memutuskan untuk minta diantar ke
Stasiun Bogor saja, bukannya tak mau bergabung, namun dibutuhkan waktu 2 jam
perjalanan dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Parung Panjang itulah yang harus
saya pertimbangkan, ya. Zizi dan teman-teman langsung meluncur menuju Stasiun
Bogor, saya pamit seraya ucapkan terima kasih kepada Zizi dan teman-teman untuk
perjalanan hari ini dan kemarin, hah? kemarin? ya, kemarin kami berpiknik ria
di Kebun Raya Bogor, lho. Ceritanya dapat Anda baca kembali dengan klik tautan
ini, ya!http://tazkaadiat.blogspot.com/2020/04/jarang-jarang-piknik-di-kebun-raya-bogor.html.
Ojan dan jembatan |
Sayonara Ah Poong |
Dua
hari dihabiskan untuk berkeliling Kota Bogor memang menyenangkan. Berkumpul
bersama temanlah yang paling mengasyikkan. Saya bersyukur masih diberi
kesempatan berkumpul bersama teman-teman. Karena kenal, kita sayang, karena
jumpa, kita erat. Karena medsos, yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauuuuh,
ihihhiih…. Sampai jumpa Ah Poong, sampai jumpa Bogor! 👋
"....sementara Ojan mendebat manja pekikan Fitri"
ReplyDeleteSemanja Manis Manja grup, kaaaan... 🤭
DeleteHadir bu
ReplyDelete